Setan adalah musuh yang jelas. Sungguh, setan itu musuh yang nyata dan abadi bagimu, maka perlakukanlah ia sebagai musuh. Maka, janganlah mengikuti rayuan setan, sebab ia mengajak manusia untuk berbuat dosa yang justru mendatangkan azab. Dinamakan 'faathir' (pencipta) ada hubungannya dengan perkataan 'faathir' yang terdapat pada ayat pertama pada surat ini. إِنَّ الشَّيْطَانَ لَكُمْ عَدُوٌّ فَاتَّخِذُوهُ عَدُوًّا ۚ إِنَّمَا يَدْعُو حِزْبَهُ لِيَكُونُوا مِنْ أَصْحَابِ.
Setan adalah musuh yang jelas.
Setan adalah musuh yang jelas. Sungguh, setan itu musuh yang nyata dan abadi bagimu, maka perlakukanlah ia sebagai musuh. Dinamakan 'faathir' (pencipta) ada hubungannya dengan perkataan 'faathir' yang terdapat pada ayat pertama pada surat ini. إِنَّ الشَّيْطَانَ لَكُمْ عَدُوٌّ فَاتَّخِذُوهُ عَدُوًّا ۚ إِنَّمَا يَدْعُو حِزْبَهُ لِيَكُونُوا مِنْ أَصْحَابِ. Maka, janganlah mengikuti rayuan setan, sebab ia mengajak manusia untuk berbuat dosa yang justru mendatangkan azab. اَلْحَمْدُ لِلّٰهِ فَاطِرِ السَّمٰوٰتِ وَالْاَرْضِ جَاعِلِ الْمَلٰۤىِٕكَةِ رُسُلًاۙ اُولِيْٓ اَجْنِحَةٍ مَّثْنٰى وَثُلٰثَ وَرُبٰعَۗ يَزِيْدُ فِى الْخَلْقِ مَا.
Setan adalah musuh yang jelas. Maka, janganlah mengikuti rayuan setan, sebab ia mengajak manusia untuk berbuat dosa yang justru mendatangkan azab. Dinamakan 'faathir' (pencipta) ada hubungannya dengan perkataan 'faathir' yang terdapat pada ayat pertama pada surat ini. Sungguh, setan itu musuh yang nyata dan abadi bagimu, maka perlakukanlah ia sebagai musuh. اَلْحَمْدُ لِلّٰهِ فَاطِرِ السَّمٰوٰتِ وَالْاَرْضِ جَاعِلِ الْمَلٰۤىِٕكَةِ رُسُلًاۙ اُولِيْٓ اَجْنِحَةٍ مَّثْنٰى وَثُلٰثَ وَرُبٰعَۗ يَزِيْدُ فِى الْخَلْقِ مَا.
إِنَّ الشَّيْطَانَ لَكُمْ عَدُوٌّ فَاتَّخِذُوهُ عَدُوًّا ۚ إِنَّمَا يَدْعُو حِزْبَهُ لِيَكُونُوا مِنْ أَصْحَابِ.
إِنَّ الشَّيْطَانَ لَكُمْ عَدُوٌّ فَاتَّخِذُوهُ عَدُوًّا ۚ إِنَّمَا يَدْعُو حِزْبَهُ لِيَكُونُوا مِنْ أَصْحَابِ. اَلْحَمْدُ لِلّٰهِ فَاطِرِ السَّمٰوٰتِ وَالْاَرْضِ جَاعِلِ الْمَلٰۤىِٕكَةِ رُسُلًاۙ اُولِيْٓ اَجْنِحَةٍ مَّثْنٰى وَثُلٰثَ وَرُبٰعَۗ يَزِيْدُ فِى الْخَلْقِ مَا. Setan adalah musuh yang jelas. Dinamakan 'faathir' (pencipta) ada hubungannya dengan perkataan 'faathir' yang terdapat pada ayat pertama pada surat ini. Sungguh, setan itu musuh yang nyata dan abadi bagimu, maka perlakukanlah ia sebagai musuh. Maka, janganlah mengikuti rayuan setan, sebab ia mengajak manusia untuk berbuat dosa yang justru mendatangkan azab.
اَلْحَمْدُ لِلّٰهِ فَاطِرِ السَّمٰوٰتِ وَالْاَرْضِ جَاعِلِ الْمَلٰۤىِٕكَةِ رُسُلًاۙ اُولِيْٓ اَجْنِحَةٍ مَّثْنٰى وَثُلٰثَ وَرُبٰعَۗ يَزِيْدُ فِى الْخَلْقِ مَا. إِنَّ الشَّيْطَانَ لَكُمْ عَدُوٌّ فَاتَّخِذُوهُ عَدُوًّا ۚ إِنَّمَا يَدْعُو حِزْبَهُ لِيَكُونُوا مِنْ أَصْحَابِ. Dinamakan 'faathir' (pencipta) ada hubungannya dengan perkataan 'faathir' yang terdapat pada ayat pertama pada surat ini. Setan adalah musuh yang jelas. Maka, janganlah mengikuti rayuan setan, sebab ia mengajak manusia untuk berbuat dosa yang justru mendatangkan azab.
Dinamakan 'faathir' (pencipta) ada hubungannya dengan perkataan 'faathir' yang terdapat pada ayat pertama pada surat ini.
Setan adalah musuh yang jelas. اَلْحَمْدُ لِلّٰهِ فَاطِرِ السَّمٰوٰتِ وَالْاَرْضِ جَاعِلِ الْمَلٰۤىِٕكَةِ رُسُلًاۙ اُولِيْٓ اَجْنِحَةٍ مَّثْنٰى وَثُلٰثَ وَرُبٰعَۗ يَزِيْدُ فِى الْخَلْقِ مَا. إِنَّ الشَّيْطَانَ لَكُمْ عَدُوٌّ فَاتَّخِذُوهُ عَدُوًّا ۚ إِنَّمَا يَدْعُو حِزْبَهُ لِيَكُونُوا مِنْ أَصْحَابِ. Sungguh, setan itu musuh yang nyata dan abadi bagimu, maka perlakukanlah ia sebagai musuh. Dinamakan 'faathir' (pencipta) ada hubungannya dengan perkataan 'faathir' yang terdapat pada ayat pertama pada surat ini. Maka, janganlah mengikuti rayuan setan, sebab ia mengajak manusia untuk berbuat dosa yang justru mendatangkan azab.
Surat Fathir 6 - Tajwid Surat Fatir Ayat 32 - MasRozak dot COM : Setan adalah musuh yang jelas.. اَلْحَمْدُ لِلّٰهِ فَاطِرِ السَّمٰوٰتِ وَالْاَرْضِ جَاعِلِ الْمَلٰۤىِٕكَةِ رُسُلًاۙ اُولِيْٓ اَجْنِحَةٍ مَّثْنٰى وَثُلٰثَ وَرُبٰعَۗ يَزِيْدُ فِى الْخَلْقِ مَا. Dinamakan 'faathir' (pencipta) ada hubungannya dengan perkataan 'faathir' yang terdapat pada ayat pertama pada surat ini. Setan adalah musuh yang jelas. Sungguh, setan itu musuh yang nyata dan abadi bagimu, maka perlakukanlah ia sebagai musuh. Maka, janganlah mengikuti rayuan setan, sebab ia mengajak manusia untuk berbuat dosa yang justru mendatangkan azab.